Tantangan yang Dihadapi Data Payroll AS, Rupiah: Tunggu dan Lihat!

Penguatan Rupiah Terhadap Dolar AS: Tantangan dan Harapan

Jakarta, CNBC Indonesia – Rupiah mulai menguat tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS), tetapi posisinya masih mendekati level Rp16.000/US$ dan menghadapi tantangan penantian data AS.

Melansir data Refinitiv, pada penutupan perdagangan kemarin (4/12/2024) rupiah menguat tipis hingga 0,06% berada di level Rp15.925/US$. Sepanjang hari, nilai tukar rupiah berfluktuasi di rentang Rp15.970/US$ hingga Rp15.920/US$.

Penguatan rupiah ini dipengaruhi oleh penantian pasar terhadap pidato Jerome Powell, Ketua Bank Sentral AS (The Fed), yang dijadwalkan pada Kamis (5/12/2024) pukul 01.45 WIB.

Analisis Pasca Pidato Powell

Dalam pidatonya, Powell menyatakan bahwa perekonomian AS lebih kuat dari perkiraan sebelumnya. Hal ini membuat pasar mulai mengalihkan ekspektasi terhadap penurunan suku bunga yang tidak akan terlalu agresif. Selain itu, pasar juga masih menantikan data payroll AS, terutama non farm payroll (NFP) dan tingkat pengangguran yang akan dirilis pada Jumat (5/12/2024).

Powell juga menjelaskan bahwa pemotongan suku bunga setengah poin pada bulan September dirancang untuk mendukung pasar tenaga kerja. Namun, data revisi menunjukkan bahwa ekonomi AS lebih kuat dari perkiraan awal.

Proyeksi Teknikal Rupiah

Secara teknikal, rupiah masih dalam tren pelemahan. Round number di Rp16.000/US$ menjadi resistance terdekat, sementara support potensial ada di garis rata-rata selama 200 jam atau MA200 di Rp15.870/US$.

Pergerakan rupiah melawan dolar ASFoto: Tradingview
Pergerakan rupiah melawan dolar AS

(tsn/tsn)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Masih Penuh Tekanan, IHSG “Terancam” Merosot ke Level 7.000-an




Next Article



Kabar Baik Datang Dari AS, Rupiah Siap Menguat Lagi!




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *