Masjid dengan Dua Arah Kiblat, Keunikan yang Langka di Dunia

Masjid dengan Dua Arah Kiblat, Keunikan yang Langka di Dunia

Masjid Qiblatain: Sejarah dan Keunikan Masjid dengan Dua Arah Kiblat

Masjid Qiblatain, yang terletak di Madinah, Arab Saudi, adalah salah satu masjid yang memiliki keunikan tersendiri. Masjid ini mempunyai sejarah yang menarik karena dulunya memiliki dua arah kiblat yang berbeda. Mari kita simak lebih dalam tentang keindahan dan keunikan Masjid Qiblatain.

Sejarah Masjid Qiblatain

Masjid Qiblatain, yang dulunya dikenal sebagai Masjid Bani Salamah, dibangun di kawasan Quba, sebuah bukit kecil di utara Kota Madinah. Pada awal berdirinya, masjid ini menghadap ke arah Baitul Maqdis atau Masjid Al-Aqsa di Palestina. Para jamaah dan Nabi Muhammad sendiri menghadap ke Al-Aqsa saat beribadah di Masjid Bani Salamah. Namun, pada bulan Rajab tahun 2 Hijriah, terjadi perubahan arah kiblat masjid ini.

Perpindahan Arah Kiblat

Pada waktu itu, turunlah wahyu dari Allah SWT untuk mengubah arah kiblat umat Muslim dari Masjid Al-Aqsa ke Ka’bah di Masjidil Haram, Makkah. Peristiwa ini terabadikan dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 144 yang berbunyi, “Sungguh Kami (sering) melihat wajahmu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram…” (QS. Al-Baqarah: 144).

Setelah menerima wahyu tersebut, Nabi Muhammad dan para jamaah langsung mengubah arah salat mereka dari Masjid Al-Aqsa ke Masjidil Haram. Hal ini juga menyebabkan perubahan arsitektur Masjid Bani Salamah. Sebelumnya menghadap ke arah utara (Masjid Al-Aqsa), masjid ini kemudian berubah menghadap ke arah selatan, yaitu Ka’bah. Dengan perubahan ini, nama masjid pun berubah menjadi Qiblatain yang artinya “dua kiblat”.

Keunikan Masjid Qiblatain

Hingga kini, Masjid Qiblatain masih menjadi tempat ziarah yang menarik bagi umat Muslim. Masjid ini juga telah mengalami berbagai renovasi untuk menjaga keaslian dan keunikan sejarahnya. Di dalam masjid masih terdapat jejak-jejak perubahan arah kiblat yang menarik, salah satunya adalah keberadaan dua menara dan kubah kembar. Menara dan kubah pertama dibangun sejak awal masjid berdiri dan menghadap Palestina, sedangkan menara dan kubah kedua dibangun setelah terjadi perubahan arah kiblat. Saat ini, menara dan kubah pertama hanya difungsikan sebagai penanda sejarah dan bukan untuk aktivitas ibadah.

Kesimpulan

Masjid Qiblatain adalah salah satu masjid yang memiliki sejarah dan keunikan tersendiri dalam dunia Islam. Perubahan arah kiblat yang terjadi di masjid ini menjadi saksi dari ketundukan umat Muslim terhadap perintah Allah SWT. Dengan menjaga keaslian sejarahnya, Masjid Qiblatain tetap menjadi tempat yang mempesona dan sarat akan makna spiritual bagi setiap orang yang mengunjunginya. Semoga kita semua dapat belajar dari sejarah dan keunikan masjid ini untuk memperkokoh iman dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *