Pada penutupan perdagangan akhir pekan Jumat (29/11/2024), nilai tukar garuda berhasil menguat tipis di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) di tengah indeks dolar yang melemah serta penantian hasil Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024.
Menguatnya Nilai Tukar Rupiah
Melansir data Refinitiv, rupiah menguat hingga 0,16% ke level Rp15.840/US$. Selama sepekan ini, rupiah bergerak cukup stabil dengan alami penguatan tipis hingga 0,19% dari penutupan sebelumnya yang berada pada level Rp15.870/US$.
Indeks Dolar AS Melemah
Bersamaan dengan menguatnya rupiah, Indeks Dolar AS (DXY) ambruk hingga 0,38% tepat pukul 15.00 ke posisi 105,74. Hal ini membawa angin segar bagi rupiah dan menjadi salah satu pendorong menguatnya nilai tukar RI.
Optimisme Pasar Menjelang PTBI 2024
Rupiah juga menguat seiring optimisme pasar menjelang Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024. Tema “Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Nasional” mencerminkan komitmen Bank Indonesia (BI) untuk menjaga stabilitas ekonomi sekaligus mendukung transformasi menuju pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.
Respons Bauran Kebijakan BI
Optimisme pasar ini berakar pada respons bauran kebijakan BI, termasuk kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran, yang terus diarahkan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar. Pelaku pasar juga menantikan proyeksi ekonomi dari Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Penguat Sentimen Pasar
Momentum PTBI 2024 dipandang sebagai penguat sentimen pasar, mengingat stabilitas makroekonomi yang telah terjaga menjadi pondasi penting dalam mewujudkan Indonesia Emas. Dengan sinergi kebijakan yang berkesinambungan, optimisme terhadap penguatan ekonomi nasional terus meningkat, mendukung tren positif pada nilai tukar rupiah.
Ketegangan Global dan Dampaknya terhadap Dolar AS
Serangan terbaru Rusia ke Ukraina dan ketegangan geopolitik global memicu kekhawatiran pasar terhadap risiko eskalasi perang. Hal ini menekan dolar AS sebagai aset safe haven, memberi peluang penguatan pada mata uang seperti rupiah.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Next Article
Setelah Joe Biden, Bagaimana Nasib Rupiah Hari Ini?