Pada hari Senin, 13 Januari 2025, pasar saham Indonesia mengalami penurunan dengan IHSG ditutup melemah sebesar 1,02% atau berada di level 7.016,88. Penurunan ini menjadi perhatian para pelaku pasar dan investor karena dapat memberikan dampak signifikan terhadap kondisi ekonomi dan investasi di Tanah Air.
Penyebab Penurunan IHSG
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab penurunan IHSG pada tanggal 13 Januari 2025. Salah satunya adalah kondisi ekonomi global yang tidak stabil, terutama akibat perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang berdampak pada pasar saham di seluruh dunia. Selain itu, ketidakpastian politik dan kebijakan pemerintah juga turut berkontribusi terhadap penurunan IHSG.
Pengawasan Kripto oleh OJK dan BI
Selain IHSG yang melemah, perhatian juga tertuju pada pengawasan kripto yang resmi beralih ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI). Langkah ini diambil untuk mengawasi dan mengatur transaksi kripto agar tidak disalahgunakan untuk kegiatan ilegal seperti pencucian uang dan pendanaan terorisme.
Dialog Syarifah Rahma dan Dina Gurning dalam Program Closing Bell CNBC Indonesia
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kondisi pasar saham dan berita terkini terkait ekonomi, Anda dapat menyaksikan dialog antara Syarifah Rahma dan Dina Gurning dalam program Market Focus di Program Closing Bell CNBC Indonesia pada Senin, 13 Januari 2025. Mereka akan membahas secara mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi IHSG dan berbagai isu terkait investasi di Indonesia.
Kesimpulan
Penurunan IHSG dan pengawasan kripto yang beralih ke OJK dan BI menjadi perhatian utama dalam dunia pasar saham Indonesia pada tanggal 13 Januari 2025. Para pelaku pasar dan investor diharapkan untuk lebih waspada dan mengikuti perkembangan terkini agar dapat mengambil keputusan investasi yang tepat. Jangan lewatkan informasi terbaru dari program Market Focus di CNBC Indonesia untuk mendapatkan wawasan yang lebih mendalam tentang kondisi pasar saham dan ekonomi Tanah Air.