Penurunan Saham di Pasar Jepang
Indeks saham Jepang mengalami penurunan pada awal perdagangan hari ini setelah Wall Street juga mengalami penurunan besar pada saham sektor teknologi. Indeks Nikkei 225 Jepang turun sebesar 0,67%, sedangkan Topix kehilangan 0,36%.
Tantangan bagi Perusahaan Teknologi Jepang
Saham terkait chip Jepang turun sehari sebelumnya akibat tantangan dari startup AI China, DeepSeek, terhadap kepemimpinan global Amerika dalam kecerdasan buatan. Hal ini mengancam perusahaan teknologi Asia yang menjadi bagian dari rantai nilai AI Amerika Serikat.
Liburan Tahun Baru Imlek
Pasar Australia, Taiwan, Korea Selatan, dan China tutup karena liburan Tahun Baru Imlek. Futures indeks Hang Seng Hong Kong berada di 20.431, lebih kuat dibandingkan penutupan terakhir HSI di 20.197,77.
Perkembangan di Pasar Asia-Pasifik
Investor akan memantau pasar saham India setelah Bank Sentral India mengumumkan rencana untuk menyuntikkan lebih dari $17 miliar ke dalam ekosistem keuangan. Di sisi lain, pasar saham AS seperti S&P 500 dan Nasdaq Composite mengalami penurunan karena kekhawatiran akan pecahnya gelembung saham kecerdasan buatan akibat munculnya startup China, DeepSeek.
Dampak Penurunan Saham di AS
Nasdaq Composite kehilangan 3,07%, turun ke 19.341,83, dan S&P 500 merosot 1,46% menjadi 6.012,28. Dow Jones Industrial Average naik 289,33 poin, atau 0,65%, untuk ditutup pada 44.713,58. Hal ini juga berdampak pada perusahaan seperti Nvidia yang kehilangan hampir $600 miliar kapitalisasi pasarnya dalam satu hari.
Kesimpulan
Perkembangan pasar saham Jepang dan Asia-Pasifik saat ini dipengaruhi oleh berbagai faktor global seperti tantangan dari startup China, liburan Tahun Baru Imlek, dan dampak penurunan saham di AS. Investor perlu waspada terhadap perubahan pasar yang dapat memengaruhi portofolio investasi mereka.
Artikel ini disusun oleh CNBC Indonesia Research.
(ras/ras)
Next Article
Pasar Tenaga Kerja AS Melemah, Bursa Asia Tergelincir!