Situasi IHSG di Awal Desember 2024
Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan sesi I Senin (2/12/2024), menjelang rilis data inflasi dan aktivitas manufaktur Indonesia pada November 2024. Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG dibuka menguat 0,46% ke posisi 7.147,12. Namun, selang lima menit setelah sesi I dibuka, penguatan IHSG cenderung terpangkas menjadi 0,24% ke 7.131,31.
Data Inflasi dan Aktivitas Manufaktur RI
Nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 682 miliar dengan volume transaksi mencapai 1,7 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 88.992 kali. Pergerakan IHSG pada hari ini akan dipengaruhi oleh rilis data indeks harga konsumen (IHK) dan aktivitas manufaktur RI pada periode November 2024.
Inflasi Indonesia diperkirakan akan merangkak pada November 2024 seiring naiknya sejumlah bahan pokok dan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi. Konsensus pasar memperkirakan IHK secara bulanan (mtm) akan naik 0,25% dan secara tahunan (yoy) diproyeksikan berada di level 1,49%.
Kontraksi Aktivitas Manufaktur RI
Data Purchasing Managers’ Index (PMI) yang dirilis S&P Global menunjukkan bahwa PMI manufaktur Indonesia terkontraksi ke 49,6 pada November 2024. Meskipun angka ini sedikit lebih baik dibandingkan Oktober 2024 (49.2), namun PMI Manufaktur Indonesia sudah mengalami kontraksi selama lima bulan beruntun.
Kontraksi ini mempertegas kondisi buruk dalam sektor manufaktur RI. Terakhir kali Indonesia mencatat kontraksi manufaktur selama lima bulan beruntun adalah pada awal pandemi Covid-19 2020.
Harapan Stabilitas di Pasar Keuangan RI
Meski terdapat kabar kurang menggembirakan dari PMI manufaktur RI, pasar berharap bahwa pergerakan IHSG di Desember 2024 akan cenderung lebih stabil. Harapan adanya fenomena “window dressing” diharapkan dapat membangkitkan kembali saham-saham di RI dan menarik kembali investor asing untuk berinvestasi di pasar keuangan Indonesia.
Kesimpulan
Pergerakan IHSG dan kondisi aktivitas manufaktur RI pada Desember 2024 menunjukkan adanya tantangan yang perlu dihadapi dalam perekonomian Indonesia. Dengan berbagai faktor yang memengaruhi, diharapkan langkah-langkah strategis dapat diambil untuk mendukung pemulihan ekonomi dan stabilitas pasar keuangan.
CNBC INDONESIA RESEARCH