Mudah, Membangun Streaming Video dengan Teknologi Open Source

Menayangkan siaran lansung jalannya kegiatan atau menampilkan video di internet? Bisa. Saat ini dengan teknologi open source yang semakin berkembang  didukung menggunakan perangkat yang memiliki kamera seperti ponsel, untuk membangun layanan video secara langsung tidaklah sulit. Asal ada kemauan untuk belajar, siapapun bisa. Layanan seperti itulah yang biasa kita kenal dengan istilah “Streaming Video”.

Hal itulah yang kemudian dilakukan oleh Relawan TIK Pemalang. Bekerja sama dengan Cyberlearning.web.id, Relawan TIK Pemalang menggelar Workshop Streaming Video Cyberlearning selama dua hari, Sabtu (11/10) di SMKN 1 Pemalang dan Minggu (12/10) di SMK Satya Praja Petarukan, Kabupaten Pemalang.

Hadir sebagai pemateri Andri Johandri yang mengajarkan langkah demi langkah untuk membangun sebuah layanan streaming video.

Dalam workshop yang berlangsung kurang lebih selama 6 jam ini para peserta diajarkan untuk membangun layanan streaming dengan menggunakan sistem operasi linux , mengupas protokol pendistribusian , codec video dan audio serta proses pendistribusian dari proses encoder, server dan decoder.

Para peserta yang terdiri dari anggota Relawan TIK Pemalang, Pegiat TIK di Pemalang dan para palajar ini tampak antusias dan penasaran. Tidak hanya sekedar layanan streaming video saja, para peserta juga diajarkan bagaimana seting video streaming dengan ponsel android memanfaatkan aplikasi gratis yang tersedia di playstore. Andri Johandri juga mengajarkan bagaimana cara agar video streaming yang kita bangun juga dapat dilihat dari channel Youtube.

Kehadiran Relawan TIK Sukabumi

Pada pelaksanaan workshop hari kedua di SMK Satya Praja Petarukan, Minggu (12/10), hadir Ketua Relawan TIK Sukabumi, Kang Gery.  Dalam kesempatan yang diberikan kepadanya, Kang Gery mengenalkan Aprilkasi Kepramukaan yang dikembangkan oleh Relawan TIK Sukabumi.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan sekaligus stimulus bagi pegiat TIK di Pemalang dalam pemanfaatan teknologi open source untuk menunjang kegiatan-kegiatan baik di instansi tempat mereka bekerja maupun dalam komunitas-komunitas yang mereka naungi.

Sumber: kabarpemalang

Tinggalkan Balasan