Kelemahan Pesawat, Erick Thohir Cari Mitra dengan Boeing

Kelemahan Pesawat, Erick Thohir Cari Mitra dengan Boeing

Menteri BUMN Erick Thohir dan Kerja Sama dengan Boeing untuk Pengadaan Pesawat

Pertemuan antara Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dengan U.S. Asian Chambers dan delegasi sektor swasta Amerika Serikat (AS) menjadi sorotan. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan bilateral Presiden Prabowo ke Amerika Serikat.

Dalam pertemuan tersebut, salah satu topik yang dibahas adalah kerja sama dalam pengadaan pesawat terbang. Kementerian BUMN menginginkan kerja sama dengan perusahaan penerbangan Boeing, mengingat jumlah pesawat di Indonesia masih belum mencukupi.

Erick Thohir menyampaikan bahwa Indonesia memiliki target memiliki 700 pesawat, namun setelah pandemi Covid-19, saat ini hanya terdapat 390 pesawat. Oleh karena itu, kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Boeing, Airbus, Comac dari China, dan pesawat dari Rusia menjadi sebuah kebutuhan.

Leasing company Boeing diajak untuk bernegosiasi langsung dengan maskapai-maskapai nasional seperti PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA), Citilink, dan Pelita Air. Jumlah pengadaan pesawat Boeing akan disesuaikan dengan rencana strategis masing-masing maskapai BUMN tersebut. Erick Thohir berharap Boeing dapat menyediakan hingga 100 pesawat, namun hal ini juga tergantung pada kapasitas produksi dan daya saing Boeing.

Menurut Erick, kerja sama dalam pengadaan pesawat menjadi penting mengingat dalam 10 tahun ke depan, Indonesia dapat terbelenggu dengan jumlah pesawat yang tidak mencukupi. Hal ini menjadi ancaman serius mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan yang membutuhkan konektivitas udara yang baik.

Erick Thohir bersama Menteri Perhubungan terus mendorong inovasi dan perubahan dalam sektor penerbangan. Mereka juga akan berdiskusi lebih lanjut untuk mencari solusi terbaik dalam mengatasi kekurangan pesawat di Indonesia.

Dengan adanya kerja sama antara Kementerian BUMN dan Boeing, diharapkan masalah kekurangan pesawat di Indonesia dapat teratasi sehingga konektivitas udara di tanah air dapat meningkat. Hal ini juga diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Indonesia.

Dengan demikian, kerjasama antara Kementerian BUMN dan Boeing dalam pengadaan pesawat terbang menjadi langkah strategis untuk memperkuat sektor penerbangan di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *